Snack Aesthetic: Camilan Unik Yang Jadi Tren Di TikTok
Snack Aesthetic: Camilan Unik Yang Jadi Tren Di TikTok

Snack Aesthetic: Camilan Unik Yang Jadi Tren Di TikTok

Snack Aesthetic: Camilan Unik Yang Jadi Tren Di TikTok

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Snack Aesthetic: Camilan Unik Yang Jadi Tren Di TikTok
Snack Aesthetic: Camilan Unik Yang Jadi Tren Di TikTok

Snack Aesthetic Di Era Digital Saat Ini, Makanan Tidak Hanya Berfungsi Sebagai Pemenuh Kebutuhan Biologis Semata. Media sosial, khususnya TikTok dan Instagram, telah mengubah cara orang melihat makanan. Jika dulu cita rasa menjadi prioritas utama, kini tampilan yang “aesthetic” dan menarik di kamera justru seringkali lebih diprioritaskan. Dari pencahayaan, warna makanan, hingga kemasan yang cantik, semuanya diperhatikan untuk menciptakan visual yang bisa memikat hati para pengguna media sosial.

Fenomena inilah yang melahirkan istilah “snack aesthetic”, yaitu camilan yang tidak hanya enak dimakan, tetapi juga indah dipandang. Tidak jarang, snack jenis ini sengaja dibuat dengan sentuhan artistik agar menarik perhatian warganet.

Awal Mula Munculnya Tren Snack Aesthetic. Tren snack aesthetic berawal dari kebiasaan pengguna media sosial yang gemar memamerkan aktivitas sehari-hari, termasuk makanan yang mereka konsumsi. Pada awalnya, tren ini berkembang di Korea Selatan dan Jepang, di mana masyarakatnya dikenal kreatif dalam mengolah makanan menjadi bentuk-bentuk unik. Misalnya, kue berwarna pastel, roti berbentuk karakter kartun, atau minuman dengan lapisan warna yang cantik. Hal ini menunjukkan bahwa makanan tidak hanya dipandang sebagai kebutuhan, tetapi juga bagian dari seni visual yang bisa menghadirkan kepuasan tersendiri, baik bagi yang membuat maupun yang menikmatinya.

Seiring berjalannya waktu, tren tersebut menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Influencer kuliner dan konten kreator di TikTok maupun Instagram memegang peranan penting dalam mempercepat popularitas snack aesthetic. Sekali sebuah video makanan unik viral, UMKM dan pedagang lokal pun mulai berlomba-lomba membuat produk serupa agar tidak ketinggalan pasar. Tak hanya itu, konsumen pun mulai lebih selektif dalam memilih camilan. Mereka tidak hanya menilai rasa, tetapi juga memperhatikan kemasan, desain, hingga tampilan visual dari makanan tersebut. Inilah yang kemudian membuat snack aesthetic menjadi sebuah fenomena global, di mana estetika berperan sama pentingnya dengan cita rasa.

Snack Yang Viral Di Media Sosial

Snack Yang Viral Di Media Sosial. Ada berbagai jenis camilan yang sempat dan masih booming di media sosial karena tampilannya yang unik sekaligus menggugah selera. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Croffle (Croissant + Waffle)
    Perpaduan croissant dengan teknik panggang waffle ini pertama kali populer di Korea Selatan, lalu mendunia. Tampilannya yang renyah dengan topping warna-warni seperti stroberi, matcha, atau cokelat membuatnya sangat “Instagrammable”.

  2. Boba Drink
    Minuman dengan bola tapioka ini sempat jadi tren global. Warna kontras antara susu, teh, dan lapisan gula aren membuatnya jadi favorit konten estetika.

  3. Donat Mini Glaze
    Donat berukuran kecil dengan aneka warna pastel menjadi salah satu camilan yang sering muncul di TikTok. Bentuknya yang mungil dianggap lucu sekaligus cocok untuk difoto.

  4. Kue Bento Box
    Kue yang disajikan dalam kotak makan siang ala Jepang dengan dekorasi minimalis, namun penuh warna pastel lembut. Selain lezat, tampilannya begitu cantik sehingga cocok dipajang di Instagram Story.

  5. Dessert Jar
    Kue dalam jar kaca transparan yang menampilkan lapisan krim, biskuit, dan topping indah. Camilan ini menjadi simbol kepraktisan sekaligus gaya hidup modern.

Peran Influencer dan Konten Kreator. Salah satu faktor terbesar dari viralnya snack aesthetic adalah influencer dan konten kreator kuliner. Dengan teknik pengambilan gambar yang menarik, latar musik yang sedang tren, serta editing singkat, mereka berhasil membuat makanan sederhana terlihat luar biasa.

Contohnya, seorang kreator bisa membuat video 15 detik yang menampilkan proses pembuatan croffle dengan slow motion, lalu memberi sentuhan akhir berupa taburan gula halus. Video ini, meski sederhana, dapat memperoleh jutaan penonton hanya dalam waktu beberapa jam.

Hal ini membuktikan bahwa media sosial bukan hanya tempat berbagi momen, tetapi juga ruang promosi yang efektif. Banyak UMKM kuliner di Indonesia yang meraih kesuksesan berkat produk snack aesthetic mereka viral di TikTok.

Snack Aesthetic Sebagai Budaya Baru

Snack Aesthetic Sebagai Budaya Baru. Jika dilihat lebih dalam, snack aesthetic bukan hanya tren kuliner, melainkan juga bagian dari budaya pop digital. Makanan kini menjadi simbol gaya hidup modern, di mana estetika, kreativitas, dan teknologi saling berpadu. Masyarakat tidak lagi hanya memikirkan rasa, tetapi juga bagaimana makanan itu terlihat di media sosial.

Fenomena ini erat kaitannya dengan kebiasaan generasi muda, terutama Gen Z dan milenial, yang hidup berdampingan dengan dunia digital. Mereka cenderung menjadikan media sosial sebagai wadah ekspresi diri, termasuk lewat pilihan makanan yang dikonsumsi. Snack aesthetic bukan lagi sekadar camilan, melainkan juga medium komunikasi visual yang bisa mencerminkan kepribadian, mood, atau bahkan status sosial. Misalnya, seseorang yang mengunggah foto kue minimalis dengan warna pastel sering dianggap memiliki selera simple namun elegan. Sementara mereka yang memilih camilan berwarna-warni atau berbentuk karakter lucu dianggap lebih ceria dan playful.

Selain itu, munculnya tren snack aesthetic juga memicu lahirnya kreativitas baru di bidang kuliner. Banyak UMKM hingga brand besar menciptakan produk yang bukan hanya enak, tetapi juga unik dari segi tampilan. Kemasan pun ikut berevolusi: dari yang awalnya sekadar wadah praktis, kini menjadi bagian dari pengalaman visual yang dirancang agar Instagrammable. Desain kemasan transparan, kotak lucu, hingga tambahan stiker aesthetic semakin menambah daya tarik konsumen.

Lebih jauh lagi, snack aesthetic juga menunjukkan bagaimana konsumsi budaya visual mendominasi kehidupan modern. Generasi muda terbiasa mengabadikan setiap momen, termasuk momen makan, untuk kemudian dibagikan. Hal ini menjadikan makanan bukan lagi sekadar kebutuhan biologis, tetapi juga konten bernilai estetika yang bisa meningkatkan engagement di media sosial. Dengan kata lain, snack aesthetic adalah wujud nyata bagaimana dunia kuliner bertransformasi menjadi bagian dari budaya digital yang semakin tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Apakah Snack Aesthetic Akan Bertahan Lama?

Apakah Snack Aesthetic Akan Bertahan Lama? Pertanyaan besar yang muncul adalah: apakah snack aesthetic hanya tren sesaat, atau akan bertahan dalam jangka panjang? Melihat pola konsumsi generasi muda, tren ini kemungkinan besar akan terus berkembang dengan variasi baru. Selama ada media sosial, selama itu pula orang akan mencari makanan yang enak di kamera sekaligus di lidah.

Namun, kunci bertahannya tren ini ada pada inovasi. Snack aesthetic yang mampu memadukan rasa lezat, tampilan menarik, serta harga yang terjangkau akan tetap dicari oleh konsumen. Selain itu, penting juga bagi para pelaku bisnis kuliner untuk memahami kebutuhan emosional konsumen. Bagi sebagian besar anak muda, membeli snack aesthetic bukan sekadar soal rasa, melainkan juga tentang pengalaman, kesenangan, dan identitas diri.

Ke depan, snack aesthetic kemungkinan akan semakin terintegrasi dengan perkembangan teknologi. Misalnya, penggunaan augmented reality (AR) atau virtual reality (VR) untuk menciptakan pengalaman makan yang lebih imersif. Bayangkan saja, konsumen bisa melihat tampilan visual snack dalam bentuk animasi 3D sebelum memutuskan membeli. Hal ini tidak hanya menambah nilai jual, tetapi juga memperkuat hubungan emosional antara brand dan konsumennya.

Fenomena snack aesthetic membuktikan bahwa makanan kini bukan sekadar kebutuhan dasar, melainkan bagian dari ekspresi diri, gaya hidup, bahkan strategi branding. TikTok dan Instagram berhasil menciptakan panggung global di mana camilan sederhana bisa menjelma menjadi tren mendunia.

Bagi UMKM dan pelaku bisnis kuliner, tren ini adalah peluang besar yang tidak boleh disia-siakan. Dengan kreativitas, inovasi, dan sentuhan estetika, camilan apa pun bisa menjadi viral dan membawa keuntungan besar.

Snack aesthetic mungkin lahir dari media sosial, tetapi dampaknya terasa nyata di dunia nyata mulai dari cara orang menikmati makanan hingga bagaimana bisnis kuliner berkembang, menjadikan tren ini lebih dari sekadar gaya sementara melainkan sebuah fenomena budaya populer yang dikenal sebagai Snack Aesthetic.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait